IDEA JATIM, MALANG – Frateran Competition (Fraco) SMAK Frateran Malang 2025 sukses digelar. Ajang kompetisi siswa SMP se Malang Raya ini berakhir dengan sukses, Sabtu (15/11) lalu. Ditutup dengan penampilan seni musik oleh siswa-siswi SMAK Frateran Malang.
Ada yang menarik di Fraco tahun ini. Ada maskot gajah. Hewan besar dan tangguh. Di balik ketangguhan gajah, ada karakter yang membuatnya lebih kuat : hidup bersama. Karenanya di alam bebas gajah hidup berkoloni.
Kepala SMAK Frateran Malang Fr. M. Paschalis, BHK., S.Pd., M.Ag mengatakan, melalui kegiatan Fraco 2025 para peserta dilatih mengikuti jejak gajah untuk mencapai juara. Yakni dengan mengandalkan kebersamaan, pertemanan dan teamwork yang kuat. “Gajah itu kuat. Dan semakin kuat dengan kebersamaan yang mereka bangun di hutan belantara. Kita juga menginginkan itu di atmosfer Fraco ini. Membangun kebersamaan dan kerja tim untuk meraih prestasi,” ujarnya.
Frater Paschalis menambahkan, sebuah kompetisi bukan sekedar mengejar juara. Tapi membangun pondasi karakter yang kuat. Peserta lomba dilatih untuk saling menghormati dan menghargai orang lain.
Sesuai makna sportivitas. Bagi yang kalah berhati besar dengan mengakui keunggulan orang lain dan tidak patah semangat. Sedangkan yang juara tetap rendah hati dan menghormati lawan.
“Sebagai calon atlet karakter itu yang harus dimiliki. Berhati besar dan rendah hati. Memiliki semangat juang dan optimis meraih hasil terbaik. Semua itu kami tanamkan pada peserta melalui berbagai perlombaan. Mereka berjuang dari tahap awal hingga puncak,” terangnya.
Pendidikan karakter, di SMAK Frateran Malang bukan sekedar slogan. Bukan sekedar lipsing. Tetapi nilai faktual yang sudah membudaya di sekolah ini.
Diantaranya terlihat pada siswa-siswi yang menjadi panitia Fraco 2025. Kerja keras mereka telah mengantarkan suksesnya kegiatan ini. Di luar rumitnya menjalankan even dengan segala macam dinamikannya, mereka tetap optimis, percaya diri, tanggung jawab dan disiplin. Mereka didampingi kepanitiaan dari jajaran guru.
Di sisi lain sikap ramah dan tata krama diterapkan. Tamu undangan dari peserta maupun masyarakat umum dilayani dan disapa dengan baik. “Nilai-nilai karakter itu yang menjadi perhatian utama kami. Karena karakter generasi muda kita terus tergerus akibat teknologi,” jelasnya.
Frater Paschalis menuturkan, kegiatan Fraco 2025 sendiri bertujuan untuk mengenalkan lebih dekat SMAK Frateran kepada masyarakat Malang Raya. Apalagi event ini baru dimulai kembali setelah sempat berhenti beberapa tahun sejak pandemi. Kegiatan ini digelar selama delapan hari sejak Sabtu (6/11) lalu.
“Kami bangga bisa menghadirkan 1018 peserta dari 42 SMP di Malang Raya untuk hadir berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sambil berlomba sekaligus melihat secara langsung kondisi SMAK Frateran,” tuturnya.
Suksesnya Fraco 2025 menunjukkan kualitas SMAK Frateran Malang. Sebagai salah satu SMA Swasta yang ada di Kota Malang, sekolah di JalanBrigjen Slamet Riyadi Oro-oro Dowo Klojen ini memiliki keunggulan di berbagai bidang. Diantaranya tercermin dalam beberapa perlombaan yang digelar selama Fraco 2025. Yakni lomba Futsal, Basket, Pramuka dan Sains.
Frater Paschalis menegaskan, Pendidikan SMAK Frateran Malang menyeimbangkan hard skill ilmu pengetahuan dengan kecerdasan sosial dan psikomotorik. “Karenanya kita gelar perlombaan yang mewakili sisi-sisi tersebut, dengan harapan nilai akademik, sosial dan emosional siswa dapat berkembang,” pungkasnya. (*)
