IDEA JATIM, KEDIRI – Universitas Brawijaya melalui skema pendanaan Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2025 oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktiristek RI) menginisiasi ekowisata Kampung Domba. Inisiasi ini melalui kegiatan konstruksi ekowisata berbasis budidaya ternak domba terpadu berkelanjutan dengan penguatan kelembagaan kelompok ternak menjadi kelembagaan ekonomi yang profesional dan berorientasi profit sebagai operatornya.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program KKN PSDKU Universitas Brawijaya Kediri yang telah dilaksanakan selama dua tahun, sejak 2024 sampai dengan 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan setelah pelaksanaan program KKN dan merupakan rangkaian keberlanjutan kegiatan dalam program KKN tersebut.
Kegiatan ini diorientasikan pada keberlanjutan standarisasi produk dan perluasan pasar berbasis digital. Oleh karenanya, kegiatan ini difokuskan pada penggabungan antara penguatan kapasitas peternak dalam budidaya ternak berbasis difusi teknologi dan inovasi untuk intensifikasi usaha bersama. Kegiatan ini sebagai upaya standarisasi kualitas produk, dengan keberlanjutan penguatan kelembagaan kelompok peternak mitra menggunakan model bisnis e-government berbasis digital yang berorientasi profit, melalui kegiatan penguatan produksi (teknologi pakan hay dan pengolahan kohe menjadi pupuk organik), serta pengembangan manajemen kelompok peternak (kelembagaan digital e-government).
Kedua kegiatan tersebut dilaksanakan selama caturwulan ketiga tahun 2025 (September – Desember), dengan menerapkan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) dan PAR (Participatory Action Research), untuk tema: (1) Intensifikasi usaha bersama budidaya ternak domba berbasis sumber daya pakan lokal menggunakan teknologi pengolahan pakan hay berorientasi produksi kohe untuk bahan baku pupuk organik dan pestisida organik; dan (2) Pengembangan penguatan kelembagaan kelompok ternak melalui pendekatan edukasi model bisnis e-government sebagai lembaga ekonomi untuk operator perluasan usaha ekowisata berbasis budidaya ternak domba dalam upaya menjaga pelestarian kawasan penyangga cagar alam Besowo Gadungan.
Metode PRA memfokuskan pada penggalian informasi lokal yang kemudian diserahkan ke perencana program dengan proses singkat dan cepat selesai, yang cocok untuk appraisal awal, sedangkan metode PAR memfokuskan pada penguatan kapasitas komunitas untuk mengidentifikasi masalah, mengambil tindakan, dan memonitor dampaknya sendiri yang memerlukan aksi perubahan berkelanjutan dalam jangka panjang. Implementasi kedua metode tersebut bersifat partisipatif dan inklusif dalam membangun komitmen bersama pada tahap inisiasi konstruksi ekowisata “Kampung Domba Besowo”. (*)





