Sabtu, 6 Desember, 2025

Pemilihan Ketua IPNU dan IPPNU 2025 MA Almaarif Singosari Digelar Digital, Bentuk Edukasi Demokrasi Siswa

IDEA JATIM, MALANG – MA Almaarif Singosari sukses menggelar pemilihan Ketua Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) 2025 dengan sistem digital.

Langkah ini menjadi upaya madrasah dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman sekaligus memberikan edukasi demokrasi kepada para siswa.

Dalam pemilihan yang diikuti enam calon ini, para siswa menggunakan nomor induk siswa (NIS) sebagai akses untuk memberikan suara secara daring melalui sistem pemilihan tersebut.

Proses pemilihan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran demokrasi sejak dini di lingkungan pendidikan.

Dari hasil perhitungan cepat menunjukkan Roihan Ali Mudhofir terpilih sebagai Ketua Pimpinan Komisariat IPNU MA Almaarif Singosari dengan raihan 464 suara, sedangkan Kamila Futuhiyah Labiba berhasil menjadi Ketua Pimpinan Komisariat IPPNU dengan 373 suara. Rencananya, pada Selasa, (21/10/2025) besok mereka akan dilantik.

Kepala MA Almaarif Singosari, Khoirul Anam, S.Pd., MM, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang pemilihan, tetapi juga merupakan sarana pembelajaran tentang proses berdemokrasi.

“Pemilihan ini sebagai edukasi terhadap siswa bagaimana melahirkan proses demokrasi yang ada di negara kita sejak dini. Kami memberikan pengalaman kepada siswa tentang bagaimana mencari calon, proses wawancara fit and proper test, debat, hingga pelaksanaan pemilihan,” jelasnya, Sabtu, (18/10/2025).

Anam juga menambahkan, ada tiga calon yang berkompetisi dalam masing-masing kontestasi, baik IPNU maupun IPPNU. Dengan pengalaman tersebut, siswa diharapkan mampu memahami dan mempraktikkan proses demokrasi yang sehat di masyarakat.

“Harapan kami, setelah mereka terjun ke masyarakat, mereka bisa ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi, bahkan menjadi bagian dari panitia pemilu di masa depan,” ujarnya.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi siswa untuk menumbuhkan semangat berorganisasi dan berperan aktif di lingkungan Nahdlatul Ulama.

“Kami berharap siswa tidak hanya aktif di madrasah, tetapi juga mampu berkiprah di organisasi kemasyarakatan, khususnya di Nahdlatul Ulama,” pungkas Anam.

Pemilihan digital ini menjadi contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan menanamkan nilai-nilai demokrasi, kepemimpinan, dan tanggung jawab kepada generasi muda sejak bangku madrasah. (*)

Minggu ini

YSK Jadikan Kebangkitan PERSMA 1960

Sebagai Lokomotif Pengembangan Multi-Olahraga Sulut yang Mandiri IDEA JATIM, MANADO...
Topik

YSK Jadikan Kebangkitan PERSMA 1960

Sebagai Lokomotif Pengembangan Multi-Olahraga Sulut yang Mandiri IDEA JATIM, MANADO — Euforia kebangkitan PERSMA 1960 mencapai puncaknya di Lapangan KONI Sario pada Rabu (12/11) dengan...
spot_img
Berita Terkait