IDEA JATIM, KEDIRI -Universitas Brawijaya (UB) bersama dengan mitra Kelompok Peternak Domba Rojomulyo yang berada di Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, sebuah lokasi yang terkategori wilayah agraris di kaki Gunung Kelud sebagai kawasan penyangga Cagar Alam Besowo Gadungan. Selama dua tahun terakhir bersinergi bersama melalui kemitraan pemberdayaan untuk difusi inovasi dan teknologi dalam penguatan kemandirian ekonomi masyarakat.
Sinergitas tersebut mengarahkan pada terbangunnya komitmen bersama untuk mewujudkan harapan kelompok mitra dalam mengembangkan “Ekowisata Kampung Domba Besowo“, yang butuh kegiatan awal sebagai inisiasinya untuk merealisasikan harapan tersebut.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Edi Prasetya (52), ketua Kelompok Peternak Domba Rojomulyo. “Kami dahulu sempat merintis kampung wisata domba, namun gara-gara Covid-19, kampung wisata tersebut bubar dan kembali menjadi angan-angan. Alhamdulillah, sejak tahun 2024 Universitas Brawijaya bersinergi dengan kami untuk menghidupkan kembali angan-angan tersebut menjadi harapan yang optimis terwujud secara bertahap dan berkelanjutan,” katanya.
Untuk itu, pada kegiatan kemitraan pemberdayaan untuk difusi inovasi dan teknologi ini menerapkan prinsip Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation (ADDIE), yang diperlukan dalam mengukur tingkat komitmen mitra pada sisi kemampuan adopsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap terhadap inovasi dan teknologi yang diterapkan.
Dalam konteks ini, yaitu: (1) pengelolaan dan pengenalan teknologi pengolahan pakan hay serta pengelolaan sistem operasional budidaya ternak domba terstandarisasi, dengan difusi inovasi dan teknologi berupa Chopper Multifungsi (mesin perajang pakan dan penggiling kohe domba), Cabinet Dryer Gas Multiguna (alat pengering untuk hay), dan SOP Budidaya Ternak Domba Terstandarisasi. Dan (2) pengenalan platform digital berbasis IoT dan fungsinya untuk pengembangan bisnis serta pengenalan model bisnis e-government, dengan implementasinya berupa website “SILIKON-SIMAS” (Sistem Informasi Layanan Integrasi Konservasi Berbasis Masyarakat). Implementasi prinsip tersebut dilaksanakan secara bertahap dalam bentuk beberapa kegiatan, yaitu: sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta keberlanjutan.
Inovasi dan teknologi yang diterapkan tersebut merepresentasikan sinergi antara teknologi, sosial, dan ekonomi, yang saling mendukung dalam membangun ecolivestock tourism model berkelanjutan di kawasan penyangga Cagar Alam Besowo Gadungan. Dengan demikian, inovasi dan teknologi tersebut tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga transformasional. Karena mendorong perubahan paradigma masyarakat dari aktivitas produksi konvensional menuju sistem ekonomi digital partisipatif, dalam fungsi difusi pengetahuan dan teknologi budidaya ternak domba pada inisiasi konstruksi ekowisata “Kampung Domba Besowo“ yang terpadu dan berkelanjutan di kawasan penyangga Cagar Alam Besowo Kediri, sebagai prototipe pemberdayaan berbasis eco-livestock digital system.
Perpaduan pemberdayaan berbasis eco-livestock digital system untuk membangun ecolivestock tourism model berkelanjutan di kawasan penyangga Cagar Alam Besowo Gadungan merupakan konsep konstruksi ekowisata “Kampung Domba Besowo“ selanjutnya, sebagai bagian dari desain bertahap dan berkelanjutan yang tidak sekedar mewujudkan harapan, namun juga menguatkan basis kemandirian ekonomi masyarakat mitra. (*)





