Sabtu, 6 Desember, 2025

Lolos Program BTI, Tiga Siswa SMP Islam Sabilillah Malang Perdalam Kompetensi STEM Di Institut Teknologi DEL Sumatera Utara

IDEA JATIM, MALANG – Tiga siswa SMP Islam Sabilillah Malang lolos Program Pengembangan Keberlanjutan Bina Talenta Indonesia (BTI). Mereka adalah Haura Paramesti Renata kelas 7, Bening Ayudya Anindita kelas 7 dan Rizeeta Ailena Ahmadi kelas 8. Pekan lalu, ketiganya mendapat kesempatan belajar di Institut Teknologi DEL Sitoluama Sumatera Utara.

Bina Talenta Indonesia adalah program pembinaan talenta yang diselenggarakan oleh kementerian.
Program ini untuk mengembangkan talenta siswa di bidang Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM), Kecerdasan Artifisial, dan penguatan karakter.

Rizeeta, Bening dan Haura merasa bangga mendapatkan kesempatan emas tersebut. Karena tidak semua siswa mendapatkan. “Alhamdulillah kami bersyukur. Dari kegiatan itu kami mendapatkan banyak ilmu, pengalaman dan kesan yang menyenangkan,” ujar Rizeeta saat ditemui di sekolahnya, Senin (17/11) lalu.

Ketiganya merupakan lulusan SD Islam Sabilillah Malang. Sebelumnya, mereka mengikuti seleksi lebih dulu. Dari 7000 lebih siswa SMP se Indonesia, hanya 700 yang yang dinyatakan lolos. Termasuk Rizeeta, Bening dan Haura. Mereka lolos dengan pencapaian peserta terbaik bidang STEM.

Seleksi tes pertama dilakukan secara daring. Uji pengetahuan bidang STEM. Lalu mengikuti post test. Hasilnya ada 700 siswa lolos untuk mengikuti pembinaan secara luring di Sumatera Utara. “Materi tesnya cukup komplek. Antara lain tentang fotosintesis, ekosistem satwa liar, perubahan wujud benda, aritmatika sosial dan sebagainya,” kata Rizeeta.

Selama kegiatan BTI para peserta mendapatkan penguatan STEM dan karkater. Mereka dibagi menjadi kelompok-kelompok. Tiap kelompok ada enam siswa yang berasal dari sekolah dan provinsi yang berbeda.

Salah satu kegiatan mereka membuat inovasi berupa ide, gagasan atau konsep. Hasilnya dipresentasikan dan mendapatkan penguatan dari mentor.

Pada sesi ini, kelompok Rizeeta mengajukan konsep dan ide inovasi berupa obat untuk mencegah dan mengobati penyakit tanaman holtikultura. Dan kelompok Bening, idenya berkaitan dengan pemilahan sampah organik dan anorganik di Danau Toba dengan menerima kecerdasan Artificial berbasis kamera.

Sedangkan kelompok Haura idenya berkaitan dengan Teknik Elektro. Membahas pengembangan sistem kelistrikan sederhana. Yang menyambungkan perangkat LED dan Power Supply. Sehingga dia tahu sistem kerja dari tegangan listrik, arus, hambatan dan sebagiannya.

Bening menjelaskan, selain pengembangan STEM dia dan teman-temannya juga mendapat penguatan karakter. Selama kegiatan ada empat modul. Pertama dimensi keimanan, ketakwaan dan kekeluargaan. Kedua, dimensi berpikir kritis. Ketiga dimensi Kesehatan dan Kemandirian. Dan keempat, Dimensi Kolaborasi dan Komunikasi.

Kami senang mendapatkan banyak belajar dari kegiatan ini. Seperti belajar cepat beradaptasi. Bisa berkolaborasi dengan teman-teman yang baru kita kenal. Sharing bersama. Awalnya susah, tapi akhirnya bisa sinergi,” ucap Bening.

Untuk lolos BTI memang tidak mudah. Hanya siswa dari sekolah yang memiliki budaya riset yang mampu lolos kegiatan ini. Dan di Sekolah Sabilillah, pembelajaran berbasis riset sudah terbentuk sejak lama. Yang dikenal dengan program Project Based Learning.

Setiap semester siswa menghasilkan karya inovasi yang dipertanggungjawabkan di depan guru dan orang tua. “Di BTI kami mendapat penguatan materi yang sudah kami dapat di sekolah. Terima kasih SMP Islam Sabilillah yang mendukung kami hingga mendapatkan kesempatan emas ini,” ucap Haura. (*)

Minggu ini

YSK Jadikan Kebangkitan PERSMA 1960

Sebagai Lokomotif Pengembangan Multi-Olahraga Sulut yang Mandiri IDEA JATIM, MANADO...
Topik

YSK Jadikan Kebangkitan PERSMA 1960

Sebagai Lokomotif Pengembangan Multi-Olahraga Sulut yang Mandiri IDEA JATIM, MANADO — Euforia kebangkitan PERSMA 1960 mencapai puncaknya di Lapangan KONI Sario pada Rabu (12/11) dengan...
spot_img
Berita Terkait