Sabtu, 6 Desember, 2025

Kurangi Gangguan Digital, Tingkatkan Daya Perhatian Siswa

IdeaJatim — Gangguan digital akibat perangkat semakin nyata di lingkungan sekolah. Meskipun beberapa sekolah mulai menerapkan larangan penggunaan ponsel atau pembatasan akses, langkah tersebut saja belum cukup menangani masalah mendasar seperti rentang perhatian dan kendali impuls yang berpengaruh terhadap proses belajar. Common Sense

Menurut Christine Elgersma, Editor Senior bidang Strategi Pembelajaran, penghilangan perangkat saja tidak cukup. “Kita tidak bisa hanya mengambil sesuatu — kita juga harus memberikan kepada anak-anak keterampilan hidup yang dibutuhkan,” tulisnya. Common Sense

Berikut sejumlah strategi yang bisa diterapkan di sekolah untuk membantu siswa mengatur hubungan mereka dengan teknologi dan memperkuat kemampuan fokus:

Membangun Kesadaran

Langkah awal adalah membuat siswa menyadari bagaimana “desain” teknologi sering mengikis kemauan kita. Misalnya, fitur scroll tak berujung atau autoplay sering mendorong pengguna tetap terpaku pada layar. Common Sense Dengan pemahaman ini, siswa dapat mulai mengenali kebiasaan dan pemicu mereka sendiri dalam penggunaan perangkat digital. Common Sense

Mengatur Pengaturan Perangkat

Setelah sadar akan hambatan paling mengganggu, siswa dapat mengatur notifikasi di tingkat aplikasi atau sistem. Common Sense

  • Pengguna iOS dapat memanfaatkan fitur Screen Time yang memantau penggunaan per aplikasi. Common Sense
  • Pada perangkat Android, fitur Digital Wellbeing memungkinkan siswa mengatur penggunaan aplikasi, mengaktifkan mode “Bedtime”, dan memantau waktu layar. Common Sense

Melatih Keterampilan Pengendalian Diri

Penerapan pengaturan saja tidak cukup — keterampilan untuk bertahan dalam keheningan, diam, atau rasa bosan perlu diasah:

  • Mindfulness atau kesadaran akan stimulus internal bisa membantu siswa menahan dorongan untuk terus mencari hiburan digital. Common Sense
  • Memahami konsep aliran (“flow”) dapat membantu siswa mengaitkan aktivitas penting dengan fokus mendalam. Common Sense
  • Komunikasi langsung (tatap muka) harus diperkuat agar siswa menyadari bahwa interaksi secara luring membawa manfaat bagi kesehatan mental, dibanding interaksi digital semata. Common Sense
  • Strategi coping alternatif — seperti bernapas dalam, proyek kreatif, aktivitas fisik, atau berada di alam — dapat membantu siswa mengurangi ketergantungan terhadap media digital saat menghadapi stres. Common Sense

Menetapkan Keseimbangan dan Kebiasaan Baru

Setelah langkah-langkah dasar diterapkan, penting untuk menyesuaikan kebiasaan teknologi agar selaras dengan nilai dan prioritas hidup:

  • Menempatkan telepon di luar kamar saat tidur, mematikan notifikasi selama waktu istirahat, atau menyusun perjanjian tertulis di kelas/rumah tentang penggunaan teknologi dapat membentuk kebiasaan baru. Common Sense
  • Skenario penggunaan teknologi perlu dikaji ulang secara berkala. Seiring tumbuhnya siswa dan berubahnya teknologi—misalnya munculnya AI—strategi juga harus diperbaharui agar tetap relevan. Common Sense
  • Di momen penggunaan, siswa dan guru harus belajar merefleksikan apakah penggunaan layar memberikan manfaat atau malah menimbulkan stres atau kecemasan. Common Sense

Saling Mendukung dan Membuka Dialog

Elgersma menekankan bahwa upaya ini bukan hanya tanggung jawab siswa, tetapi juga guru dan orang tua. Dengan memperlakukan isu gangguan digital sebagai masalah bersama, pendekatan menjadi lebih inklusif dan tidak menuduh:

  • Di kelas, meskipun ponsel dilarang, siswa masih berjuang melawan gangguan ketika pulang atau saat mengerjakan tugas. Guru dapat membagikan strategi, serta menjadi teladan dalam kebiasaan sehat digital. Common Sense
  • Keterlibatan keluarga sangat penting agar kebiasaan sehat digital tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di rumah. Common Sense

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan sekolah dapat lebih efektif membantu siswa mengelola gangguan digital dan meningkatkan kemampuan fokus mereka — bukan dengan larangan semata, melainkan melalui pendidikan kesadaran, pengaturan, dan pembentukan kebiasaan baru.

Minggu ini

YSK Jadikan Kebangkitan PERSMA 1960

Sebagai Lokomotif Pengembangan Multi-Olahraga Sulut yang Mandiri IDEA JATIM, MANADO...
Topik

YSK Jadikan Kebangkitan PERSMA 1960

Sebagai Lokomotif Pengembangan Multi-Olahraga Sulut yang Mandiri IDEA JATIM, MANADO — Euforia kebangkitan PERSMA 1960 mencapai puncaknya di Lapangan KONI Sario pada Rabu (12/11) dengan...
spot_img
Berita Terkait