Sabtu, 6 Desember, 2025

Raih Juara 2 di MAGE 11 ITS, Siswa MAN Kota Batu Ciptakan “Cermin Pintar” Pendeteksi Seragam

IDEA JATIM, KOTA BATU – Prestasi gemilang kembali ditorehkan siswa MAN Kota Batu. Tim mereka berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi teknologi bergengsi, Multimedia And Game Event (MAGE) 11, yang diadakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Kunci kemenangan terletak pada inovasi cerdas: sebuah cermin pintar berbasis kecerdasan buatan.

Kepala MAN Kota Batu, Drs. H. Farhadi, M.Si., dengan bangga menyambut pencapaian ini. Menurutnya, MAGE telah menjadi ajang penting untuk memacu inovasi pelajar di bidang teknologi. “Kami kirim tiga siswa terbaik: Yuri Earlene Nian Wijaya, Satrya Dewangga Sasmita Putra, dan Barqy Munawwir. Mereka berhasil mengharumkan nama madrasah,” ujar Farhadi, Sabtu (6/12/2025).

Karya yang diusung tim berjudul “Implementasi Kecerdasan Buatan untuk Membaca Visualisasi Citra Diri Siswa Berdasarkan Atribut Seragam”. Dalam bentuknya, inovasi ini adalah Smart Mirror atau cermin pintar. Alat ini dirancang untuk mendeteksi kelengkapan seragam siswa—seperti dasi atau topi—secara otomatis menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).

“Ini prestasi luar biasa yang membuktikan komitmen kami sebagai madrasah riset, Capaian ini menegaskan posisi MAN Kota Batu di peta kompetisi teknologi nasional,” tegas Farhadi.

Menariknya, ide cermin pintar ini berawal dari kegagalan. Barqy Munawwir mengungkapkan, konsep awal sempat diajukan di lomba lain namun tidak lolos.

“Kami tidak menyerah. Justru kami sempurnakan dan ajukan lagi di MAGE 11,” ceritanya.

Tim pun bekerja keras. Mereka menyempurnakan konsep, memperbaiki kekurangan, dan melewati semua tahapan dengan ketat, mulai dari pengajuan proposal hingga presentasi final.

Tantangan terberat datang di final. Waktu yang singkat memaksa mereka menyusun presentasi dan materi infografis dengan cepat. “Sempat gugup. Tapi ternyata, peserta lain juga merasakan hal sama,” imbuh Barqy.

Tekanan itu tidak menghentikan langkah mereka. Persiapan matang dan kerja sama tim yang solid menjadi kunci. Akhirnya, usaha keras itu terbayar dengan gelar juara dua.

“Senang sekali bisa juara dan akhirnya mengembangkan konsep yang sudah kami bangun dari awal,” pungkas Barqy. Prestasi ini bukan sekadar piala, tetapi bukti bahwa inovasi lahir dari ketekunan dan keberanian untuk bangkit. (*)

Minggu ini

YSK Jadikan Kebangkitan PERSMA 1960

Sebagai Lokomotif Pengembangan Multi-Olahraga Sulut yang Mandiri IDEA JATIM, MANADO...
Topik

YSK Jadikan Kebangkitan PERSMA 1960

Sebagai Lokomotif Pengembangan Multi-Olahraga Sulut yang Mandiri IDEA JATIM, MANADO — Euforia kebangkitan PERSMA 1960 mencapai puncaknya di Lapangan KONI Sario pada Rabu (12/11) dengan...
spot_img
Berita Terkait