Pendidikan Dual Track: Inovasi SMA Budi Utomo Jombang Cetak Siswa Mumpuni

admin-id

JOMBANG, IDEA JATIM – Program pendidikan yang menerapkan kombinasi pendidikan teori dan praktik menjadi pilihan SMA Budi Utomo, Gadingmangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. 

Program ini mengusung konsep dual track mandiri. Sekolah menyediakan 7 pilihan kelas bagi siswa untuk mengasah kemampuan praktik.

Pilihan kelas yang disediakan yaitu kelas pendingin AC, las listrik, desain grafis, computer office, content marketing, tata rias, dan tata boga. 

“Berangkat dari kebutuhan siswa setelah lulus. Saat sekolah bisa menambahi materi akademis maupun nonakademis yang disesuaikan harapan pemerintah maupun sekolah,” ucap Kepala SMA Budi Utomo, Heboh Handono Pribadi Luhur, Rabu (5/2/2025). 

Acara dual track exhibition itu dikemas dengan tema “dari ruang kelas ke dunia kerja cara nyata siswa dual track” dan digelar di aula Pondok Pesantren Gadingmangu.

Heboh mengatakan, siswa tidak hanya memiliki kesempatan kuliah setelah lulus, tetapi juga memiliki harapan untuk memiliki keahlian praktis. 

Inovasi ekstrakurikuler secara mandiri dalam bentuk program dual track itu dilaksanakan di luar kegiatan belajar mengajar (KBM). Sehingga tidak berbenturan dengan aktivitas pendidikan formal. 

“Saat ini, ada 7 pelatihan vokasi berangkat dari kebutuhan orang tua, siswa, dukungan pondok, yayasan dan mitra kerja,” ungkap Heboh. 

Dalam program ini, sebanyak 1.678 siswa diberi keleluasaan untuk memilih ekstrakurikuler yang diminati. Tidak diwajibkan bagi siswa, tapi berangkat dari masukan orang tua. 

“Hal ini memungkinkan untuk orang tua siswa tidak mengeluarkan biaya yang berat. Karena sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

Program ini sudah berjalan selama kurang lebih 3 tahun untuk kelas 10, 11 dan 12 dan diikuti secara berjenjang oleh siswa.

Program ini tidak didukung dengan bantuan dari pemerintah. Program ini murni dilaksanakan secara mandiri dari usaha sekolah dan bantuan dari mitra kerja sama.

Pembina Yayasan Budi Utomo, Ahmad Fawas mengaku berusaha merealisasikan dari apa yang dicanangkan pemerintah: bahwa ketika selesai sekolah, siswa juga bisa langsung bekerja. 

“Kami melihat fenomena tidak semua anak selesai SMA punya keinginan berkuliah. Jika tidak kuliah, kemudian tidak memiliki skill, dikhawatirkan akan jadi beban keluarga,” paparnya. 

Karena itu, program dual track tersebut dijalankan sebagai sarana memberikan skill tambahan ketika siswa memilih untuk tidak kuliah setelah lulus.

“Mereka (siswa, red) punya bekal malah bisa membantu keluarga. Bukan menjadi beban keluarga,” ujarnya. 

Pihaknya menggandeng sejumlah perusahaan dan pegiat usaha lainnya agar ke depan bisa mengakomodir siswa sesuai dengan kemampuannya. 

Jika program double track pendidikan yang dicanangkan pemerintah cenderung menjadi bagian dari KBM, maka berbeda dengan program dual track mandiri yang digagas oleh SMA Budi Utomo Gadingmangu yang menempatkan program pada bagian ekstrakurikuler di luar KBM. (*) 

Share This Article