BONDOWOSO, IDEA JATIM – Kabupaten dan kota di Jawa Timur beberapa waktu terakhir memberikan dukungan penuh kepada para atlet yang akan berkompetisi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur tahun 2025. Bahkan, pelepasan para atlet dari semua cabang olahraga (Cabor) dilakukan oleh kepala daerah masing-masing.
Namun, berbeda dengan Kabupaten Bondowoso. Perhatian kepada para atlet yang membawa nama Bumi Ki Ronggo, tidak sepenuhnya diberikan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bondowoso. Bahkan, cabor yang bertanding di Porprov IX Jatim berangkat sendiri-sendiri.
Puncaknya, kekecewaan terhadap KONI dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, terwakilkan melalui komentar akun instagram @muhammadtamsiltaufik dalam sebuah postingan reels akun resmi Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid @ahw_official.
Postingan orang nomor satu di Bondowoso ini, menceritakan dirinya yang tengah menerima para atlet dari cabor taekwondo yang akan berangkat bertanding di ajang Porprov Jatim di Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu), pada Minggu tanggal 15 Juni 2025 kemarin.
Bupati Bondowoso dalam keterangan unggahan videonya memberikan dukungan dan memiliki harapan kepada cabor taekwondo yang ia sampaikan di peringgitan Pendopo Raden Bagus Assra, didampingi oleh Pj Sekda Bondowoso, Anisatul Hamidah.
“Dengan penuh harap, hari ini saya melepas atlet taekwondo kebanggaan Bondowoso yang akan bertanding di Kejurprov Jatim 2025. Kami semua bangga atas semangat dan perjuangan kalian,” kata bupati.
“Tunjukkan kemampuan terbaik di arena pertandingan, dan tetap junjung tinggi sportivitas. Semoga bisa meraih prestasi dan membawa pulang kebanggaan untuk Bondowoso. Selamat bertanding!,” begitu keterangan video seperti dikutip dari postingan akun instagram @ahw_official.
Mendapat Komentar Pedas karena Dianggap Diskriminasi
Postingan akun resmi Abdul Hamid Wahid itu, memang mendapat komentar beragam. Ada yang memberikan apresiasi atas dukungan pemerintah, bahkan membakar semangat para atlet untuk membawa pulang medali Porprov IX Jatim tahun 2025.
Namun, sayangnya, postingan itu malah membuat iri dari cabor lain, yang juga berjuang untuk membawa nama Kabupaten Bondowoso di tingkat Provinsi Jawa Timur.
Salah satunya, cabor basket. Di mana untuk bisa berlaga di ajang Proprov, tim basket Bondowoso harus melalui tahap kualifikasi di pra Porprov. Bahkan, tim basket ini menjadi satu-satunya cabor tim yang lolo, karena untuk cabor sepak bola dan voli, tidak lolos kualifikasi pra Porprov.
Kekecewaan dan rasa iri itu dilontarkan akun instagram @muhammadtamsiltaufik yang diduga salah satu atlet dari cabor basket. Kekecewaan itu ia lontarkan, karena cabor basket, merupakan satu-satunya olahraga tim yang lolos untuk bertanding di Porprov Jatim IX.
“Kami dari cabor basket iri melihat postingan seperti ini pak, kami juga berjuang untuk Bondowoso, bahkan kami berjuang dari Pra-porprov untuk nama Bondowoso pak, sejak seleksi pemain sampai kami kami memulai latihan tidak ada perhatian untuk cabor basket, alhamdulillah setelah kami berjuang kami lolos 16 besar porprov malang,” tulisnya.
Komentar lanjutan, dirinya juga menyayangkan tidak adanya anggaran dan pelepasan secara resmi dari KONI BOndowoso. Bahkan, komentar tersebut mengungkap jika mereka mengeluarkan anggaran swadaya untuk bisa bertanding di Porprov IX Jatim.
“Bahkan keberangkat kami di tanggal 13 tidak ada pelepasan secara resmi dari KONI atau pihak-pihak terkait, anggaran pun waktu itu belum turun, kami juga putra daerah pak, tolong lebih diperhatikan lagi, kami juga berjuang demi nama besar Bondowoso,” begitu tulisan dalam komentar tersebut.
Tidak Ada Perhatian dari KONI
Menanggapi komentar di akun resmi instagram Bupati Bondowoso, Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kabupaten Bondowoso, Muhammad Irsan Marwandan Bachtiar, menilai itu adalah puncak dari kekecewaan Perbasi kepada KONI.
Singkat, jelas dan padat, yang ia sesalkan bukan hanyalah masalah klasik terkait dukungan anggaran terhadap cabor basket yang ia pimpin. Namun, yang sangat miris adalah tidak ada perhatian dari KONI terhadap cabor basket.
“Kalau soal anggaran itu sudah alasan klasik dari dulu. Tetapi sejak kami latihan, berjuang di pra Proprov, sampai akhirnya lolos bertanding di Malang, KONI Bondowoso tidak pernah datang. Minimal melihat kami bertanding,” katanya, Senin (16/6/2025).
Soal keberangkatan cabor yang akan bertanding di Porprov, sebaiknya ada semacam kegiatan seremonial yang dikemas sederhana oleh KONI, untuk memberikan dukungan dan membakar semangat para atlet.
“Ini sama sekali tidak ada. Jadi kami berangkat sendiri ke Malang,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris KONI Kabupaten Bondowoso, Santijo, saat dihubungi melalui sambungan telepon dan WhatApps, tidak merespon. Sampai berita ini ditayangkan, KONI Bondowoso masih belum memberikan keterangan. (*)