SURABAYA, IDEA JATIM – Pendaftaran jalur prestasi dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP di Surabaya tahun 2025 resmi ditutup pada Minggu (29/6/2025) malam, menandakan pendaftaran jalur prestasi berdasarkan nilai rapor.
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mencatat, sebanyak 2.258 calon murid baru telah mendaftar jalur prestasi, terdiri dari 2.179 pendaftar jalur Prestasi Lomba dan 79 pendaftar jalur Penghafal Kitab Suci.
Jalur tersebut merupakan kesempatan awal bagi siswa yang memiliki piagam lomba akademik maupun non-akademik, serta bagi mereka yang memiliki kemampuan menghafal kitab suci sesuai agamanya. Namun, kompetisi yang ketat memicu sejumlah dinamika.
Sejak Sabtu (28/6/2025), sejumlah orang tua mulai resah lantaran anak-anak mereka tersingkir dari peringkat teratas. Bahkan, beberapa orang tua sempat berencana mencabut berkas pendaftaran.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dispendik Surabaya, Putri Aisyah Mahanani, menegaskan bahwa sistem tidak mengizinkan pencabutan berkas setelah pendaftaran terkunci. Ia menenangkan masyarakat dengan menjelaskan bahwa kesempatan masih terbuka di jalur berikutnya.
“Masih bisa daftar di jalur berikutnya, yaitu jalur nilai rapor dan jalur domisili. Jadi tidak perlu panik,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (29/6/2025).
Dispendik juga memastikan proses seleksi berjalan transparan. Masyarakat bisa memantau jumlah pendaftar dan perangkingan secara real-time melalui website resmi SPMB Surabaya.
Jalur Nilai Rapor Dibuka Hari Ini
Mulai Senin, 30 Juni 2025, pendaftaran jalur prestasi berdasarkan nilai rapor dibuka hingga Rabu, 2 Juli 2025 pukul 23.59 WIB. Jalur ini menilai prestasi akademik siswa berdasarkan nilai rapor sekolah.
Berikut adalah jadwal lengkap jalur nilai rapor:
- Pendaftaran: 30 Juni – 2 Juli 2025 (ditutup pukul 23.59 WIB)
- Pengumuman hasil seleksi: 3 Juli 2025 pukul 01.00 WIB
- Daftar ulang: 3 Juli 2025, pukul 01.00 – 23.59 WIB
Setelah itu, jalur domisili akan dibuka pada 4–5 Juli 2025, sebagai kesempatan terakhir dalam SPMB SMP tahun ini.
Sebagai catatan, Pemkot Surabaya menyediakan kuota maksimal:
- 12 persen untuk jalur Prestasi Lomba,
- 3 persen untuk jalur Penghafal Kitab Suci.
Sementara kuota jalur nilai rapor dan domisili disesuaikan dengan sisa daya tampung sekolah.
Tak Perlu Panik, Masih Ada Kesempatan
Putri Aisyah kembali mengingatkan masyarakat bahwa sistem SPMB dirancang agar memberi lebih dari satu kesempatan kepada calon peserta didik, tanpa harus panik jika tidak berhasil pada jalur pertama.
“SPMB ini bukan sistem sekali gagal langsung tertutup. Kita sediakan jalur berjenjang. Silakan dimanfaatkan sesuai minat dan kekuatan masing-masing anak,” tegasnya. (*)