MALANG, IDEA JATIM—Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025, kesiapan Kabupaten Malang sebagai tuan rumah terus dimatangkan, termasuk dari sisi anggaran untuk para atlet dan cabang olahraga (cabor).
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar antara Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), KONI, dan perwakilan hampir seluruh cabor, sejumlah catatan penting disampaikan, khususnya terkait minimnya dukungan anggaran bagi atlet dan pelatih.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah nominal reward yang dinilai kecil. Saat ini, reward yang diberikan kepada atlet hanya berkisar Rp2 juta.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Alayk Mubarok mengatakan, para perwakilan cabor menyuarakan keinginan agar nominal itu dinaikkan menjadi minimal Rp3 juta, sebagai bentuk penghargaan yang sepadan dengan usaha dan pengorbanan mereka dalam meraih prestasi.
“Tentu kita ingin prestasi maksimal, maka dukungan juga harus maksimal. Kenaikan reward ini realistis, karena atlet dan pelatih sudah bekerja keras. Apalagi kita punya target menjadi peringkat dua di porprov,” ujarnya Kamis (29/5/2025).
Tak hanya soal reward, kebutuhan operasional selama pemusatan latihan, pembinaan atlet, serta fasilitas teknis lainnya juga menjadi perhatian.
“Para pelatih dan pengurus cabor mengajukan berbagai usulan tambahan anggaran yang menurut DPRD masih dalam batas kewajaran,” imbuh politisi partai Gerindra itu.
Dispora dan KONI Kabupaten Malang menyampaikan bahwa total kebutuhan tambahan anggaran diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar.
Jumlah ini di luar pagu anggaran utama sebesar Rp24 miliar yang sudah dibagi untuk seluruh kebutuhan porprov.
Maka dari itu, DPRD Kabupaten Malang menyatakan komitmennya untuk mengawal kebutuhan itu melalui tim anggaran daerah.
“Kemarin, kami sudah minta Dispora melakukan penyesuaian dan pergeseran anggaran yang memungkinkan. Ini bentuk keseriusan kita dalam mendukung prestasi olahraga daerah,” tutup Alayk. (*)
