Jejak BEM FH UHT Surabaya di Panti Asuhan Yasiin: Melatih Kepekaan Sosial dan Tingkatkan Kapasitas Masyarakat

admin-id

SURABAYA, IDEA JATIM – Di tengah tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini akan rendahnya kesadaran hukum, kurangnya akses terhadap pendidikan informal, hingga minimnya pengetahuan mengenai aspek ekonomi kreatif yang berkelanjutan, mendorong Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas).

Kegiatan berupa diskusi panel, yang berlangsung di Panti Asuhan Yatim dan Dhu’afa Yasiin, Kec. Tambaksari, Surabaya, pada Sabtu (25/1/2025). Adapun tema yang diangkat ialah, Menuju Generasi yang Harmonis, Sehat, dan Cerdas. ‘Melalui peningkatan kualitas hidup yang ideal, penguatan pendidikan anak dan kesehatan masyarakat untuk Kampung Larangan’.

Melalui kegiatan ini, BEM Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya berharap dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat sekaligus memperkuat peran mahasiswa sebagai bagian dari solusi sosial.

Saat ditemui seusai kegiatan, Presiden BEM Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya, Tiara Zein Anggraeni menyampaikan, kegiatan Pengmas ini dirancang dalam bentuk mempertemukan mahasiswa dengan masyarakat secara langsung, untuk memberikan edukasi, bantuan, dan penguatan kapasitas dalam berbagai aspek kehidupan.

Melalui pendekatan partisipatif, dan kerja sama dengan Komnas Perlindungan Anak Surabaya, Tiara mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program kerja di bawah naungan Kementerian Sosial. Disebutkannya, para mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi pemberi solusi, tetapi juga belajar memahami dinamika sosial di masyarakat.

“Hari ini sebanyak 32 mahasiswa yang terdiri dari BEM dan DPM ini bertukar cerita kepada teman-teman di panti tentang bagaimana caranya mengejar cita-cita setelah lulus,” jelas Tiara, Sabtu (25/1/2025).

“Kita juga mengundang Ketua Komnas Perlindungan Anak Surabaya, Syaiful Bachri untuk memberikan semangat penuh kepada rekan-rekan yang ada di panti ini melalui paparan yang menyenangkan,” sambungnya.

Urgensi diadakannya kegiatan Pengmas ini, menurut Tiara, juga sejalan dengan visi Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya, untuk melahirkan mahasiswa yang kritis, peduli, dan berintegritas dalam menghadapi berbagai tantangan hukum dan sosial di masa depan. 

“Urgensinya mungkin karena dari amanat tridama perguruan tinggi, adanya pengabdian masyarakat, yang kita selaku mahasiswa bisa memberi manfaat juga bagi seluruh masyarakat, termasuk bagi kita, BEM Fakultas Hukum,” tutur Tiara.

“Anak-anak di Indonesia itu merupakan generasi yang nantinya akan melanjutkan keberlangsungan negara Indonesia. Maka dari itu kita, perlu memperhatikan teman-teman dari segala sektor, termasuk Panti Asuhan yang kita pilih ini,” imbuhnya.

Tiara juga menuturkan, bahwa alasan dipilihnya Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Yasiin ini, adalah karena di panti asuhan ini tidak hanya ada anak yatim saja, melainkan juga para kaum dhuafa.

“Di sini tidak hanya teman-teman Yatim ataupun Piatu, tetapi ada teman-teman yang dhuafa. Jadi dari teman-teman yang kurang mampu atau dhuafa, bisa kita bantu dengan adanya Pengmas ini,” tutur Tiara.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, Tiara mengungkapkan, pihaknya ingin memberikan semangat penuh kepada Panti Asuhan Yatim Dhuafa dan Yasin untuk meningkatkan kapasitas memahami dinamika sosial di masyarakat.

“Semoga kegiatan ini tidak hanya berlangsung selama satu kali saja, kita bisa berkomunikasi baik dengan teman-teman panti asuhan, baik dari Panti Asuhan Yatim Dhuafa Yasin dan lainnya untuk mengabdikan diri kita kepada seluruh masyarakat, khususnya kepada anak-anak yang membutuhkan dorongan dan support untuk meraih prestasi dan cita-citanya,” harap Tiara.

Sementara itu, ketua Yayasan Ibnu Khaldun Indonesia (Yasiin), sekaligus Pembina Panti Asuhan YASIIN Kota Surabaya yakni Ust. Moch. Soleh Sudi turut menyampaikan apresiasinya atas kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh BEM Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, Soleh mengingatkan pentingnya mendidik anak-anak dengan teladan yang baik, dan kegiatan ini merupakan salah satu bukti nyata upaya untuk membentuk karakter baik pada anak sejak dini.

“Kami ingin anak-anak ini menjadi pemimpin yang visioner, yang tidak hanya berpikir untuk keuntungan sesaat, tetapi juga berani menghadapi tantangan masa depan dengan integritas,” tegasnya.

Saat ini, panti yang telah berdiri sejak tahun 2000 secara de facto dan mendapatkan legalitas penuh pada tahun 2015 itu memiliki sekitar 25 anak asrama dengan rentang usia 3 tahun hingga SMA, serta sekitar 150 anak non-asrama yang dibina melalui kolaborasi dengan sekolah-sekolah di Surabaya.

“Harapan kami, anak-anak bisa mendapatkan ilmu baru dan terus berkembang. Kegiatan seperti Pengmas ini menjadi langkah nyata untuk menginspirasi mereka agar tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi generasi yang berkontribusi di masa depan,” katanya.

Dengan adanya sinergi antara pihak panti, mahasiswa, dan masyarakat, kegiatan Pengmas ini diharapkan mampu menciptakan dampak yang berkelanjutan, baik bagi anak-anak panti asuhan maupun bagi para mahasiswa yang terlibat.

“Semoga kegiatan ini bisa menjadi awal dari kolaborasi yang lebih besar, untuk terus memberikan manfaat kepada mereka yang membutuhkan, dan menjadi inspirasi bagi banyak pihak,” tutup Soleh. (*)

Share This Article