Tanpa Batas, Tanpa Sekat: Desain Interior Mahasiswa Petra Unjuk Karya Lewat Pameran IDE+ 2025

admin-id

SURABAYA, IDEA JATIM – Dalam dunia desain, batas hanya ada jika kita menciptakannya. Bagi para mahasiswa Program Studi Interior Design Petra Christian University (PCU), IDE+ 2025 menjadi bukti bahwa kreativitas tak mengenal tembok ruang kelas. 

Di tangan mereka, kayu triplek bisa berubah menjadi sudut privat nan hangat, kursi kerja bisa lahir dari konsep mahasiswa semester empat, dan payung kertas menjelma menjadi kanvas warisan budaya.

Mengusung tema “To Infinity and Beyond”, ajang tahunan IDE+ kembali digelar di selasar Gedung Q lantai 3, Kampus Timur PCU Surabaya yang juga bertepatan dengan Dies Natalis Program Studi Interior Design PCU yang angkat tajuk “Insight”.

Lebih dari sekadar pameran karya, Poppy Firtatwentyna Nilasari, Sekretaris Program Studi Interior Design sekaligus penanggung jawab acara menjelaskan bahwa IDE+ tahun ini menjadi ruang eksplorasi ide dan pembuktian kemampuan para mahasiswa lintas semester.

“Tema ini dirancang untuk memotivasi mahasiswa agar terus berkembang, mengejar impian dengan semangat tanpa batas, dan merayakan pencapaian yang melebihi ekspektasi awal,” ucap Poppy saat dikonfirmasi pada Minggu (22/6/2025).

Karya Tiga Generasi, Satu Panggung

Lebih dari 250 karya mahasiswa dari tiga jenjang semester, yakni dua, empat, dan enam dipamerkan dalam IDE+ tahun 2025. Tiap angkatan membawa pendekatan desain yang berbeda, mencerminkan perkembangan dan kedewasaan berpikir mereka.

Mahasiswa semester dua menghadirkan desain 2D berupa gambar dan perspektif, serta area privat 3D dari material ramah lingkungan seperti bambu, triplek, dan karton. 

Sementara itu, mahasiswa semester empat mengembangkan area kerja lengkap dengan furniture skala 1:1, beberapa bahkan sudah digunakan oleh instansi nyata.

“Salah satu tim berhasil membawa karya mereka untuk direalisasikan dalam styling interior di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur,” imbuh Poppy.

Sedangkan mahasiswa semester enam fokus pada interior styling dengan studi kasus bangunan bersejarah, hingga kolaborasi proyek lintas negara bersama UCSI University, Malaysia. Beberapa juga menggandeng pelaku UMKM lokal sebagai bagian dari desain berbasis dampak sosial.

Melukis Payung, Merawat Budaya

Dari desain interior ke dunia seni rupa, IDE+ turut menghadirkan kegiatan yang memadukan nilai tradisi dan ekspresi kontemporer: yakni Umbrella Painting Workshop bertema Nusantara. Workshop itu menjadi salah satu bagian paling menarik dalam rangkaian acara.

Mahasiswa diajak melukis di atas payung berbahan kertas menggunakan acrylic pen, sambil memaknai kekayaan ragam budaya Indonesia yang diangkat menjadi inspirasi desain visual.

“Kami percaya melalui kegiatan-kegiatan ini, setiap peserta akan mendapat bekal berharga yang dapat mendorong mereka untuk terus berinovasi dan berkarya di masa depan,” pungkas Poppy. (*)

Share This Article