TULUNGAGUNG, IDEA JATIM – Sebuah video yang menampilkan sejumlah siswa berseragam sekolah dasar (SD) berjoget dan menyawer biduan saat acara perpisahan mendadak viral di media sosial. Aksi tersebut terjadi di SD Negeri 1 Kenayan, Kabupaten Tulungagung.
Dalam video berdurasi sekitar satu menit yang beredar luas di platform media sosial Facebook dan TikTok, tampak siswa kelas 6 tengah asyik berjoget di atas panggung bersama seorang penyanyi dangdut.
Bahkan, beberapa dari mereka terlihat menyawer atau memberikan uang kepada sang biduan, yang diduga didukung oleh beberapa wali murid dengan memberikan uang sawer kepada anak-anak.
Kepala SDN 1 Kenayan, Admim Kholisina, membenarkan adanya kejadian tersebut di lingkungan sekolah. Aksi tersebut dilakukan usai acara perpisahan yang digelar pihak sekolah secara sederhana tanpa panggung di halaman sekolah pada Sabtu ( 14/6/2025) lalu.
“Tanggal 14 Juni kita mengadakan tasyakuran pelepasan siswa kelas 6 di halaman sekolah. Acaranya sangat sederhana, kita buka terop, pasang banner, tidak ada tampilan sama sekali, tampilannya hanya paduan suara. Acaranya hanya sambutan-sambutan, pelepasan topi, setelah itu paduan suara, lalu pelepasan balon,” ujar Admim Kholisina, Jumat (20/6/2026).
Menurut Kholisina, kejadian yang kemudian viral tersebut terjadi usai kegiatan tasyakuran pelepasan siswa. Ironisnya, kegiatan tersebut bukan bagian dari acara resmi sekolah, melainkan diinisiasi oleh paguyuban wali murid dan digelar di ruang kelas.
“Guru-guru diundang juga di kelas itu tapi hanya mengalungkan kalung apa itu dan potong tumpeng. Setelah itu anak-anak foto bersama keluarga, para guru keluar dari lokasi itu ke ruang guru,” tuturnya.
Kepala SD Negeri 1 Kenayan, Admim Kholisina, menyayangkan aksi yang dinilai kurang pantas dilakukan anak-anak tersebut. Ia mengaku pihak sekolah kecolongan karena tidak mengetahui secara detail acara yang digelar usai perpisahan.
“Kegiatan itu murni inisiatif paguyuban wali murid dan di luar pantauan sekolah. Kami sangat menyayangkan adanya joget dan saweran tersebut,” ujar Kholisina.
Menurut Kholisina, atas kejadian tersebut pihak paguyuban wali murid telah menyampaikan permintaan maaf, baik secara lisan maupun tertulis kepada pihak sekolah.
Ia menegaskan bahwa nantinya, sekolah akan lebih berhati-hati dan melakukan evaluasi terhadap setiap kegiatan yang melibatkan wali murid.
“Kami akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap kegiatan yang dilakukan bersama wali murid, agar kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya.
Video ini menuai beragam tanggapan dari warganet, yang umumnya menyayangkan terjadinya aksi tersebut di lingkungan pendidikan dasar. (*)