Banyak Ponpes Kecil di Probolinggo, Dini Rahmania Dorong Peningkatan Kuota Beasiswa

admin-id

PROBOLINGGO, IDEA JATIM – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Dini Rahmania, secara tegas mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk meningkatkan kuota beasiswa pendidikan, terutama bagi santri-santri di pondok pesantren berskala kecil di Indonesia. 

Dalam penjelasannya, Dini mengungkapkan bahwa di daerah pemilihannya, Jawa Timur II, khususnya Pasuruan dan Probolinggo, terdapat banyak pondok pesantren (ponpes) yang membutuhkan perhatian dari pemerintah.

“Dalam dapil saya ini, tidak hanya terdapat pondok pesantren berskala besar, tetapi juga banyak pondok pesantren kecil yang membutuhkan perhatian lebih,” jelas Dini pada Rabu, 5 Februari 2025 seperti yang diterima Suara Jatim Post.

Pernyataan tersebut disampaikan Dini saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR dengan Baznas dan Badan Wakaf Indonesia (BWI), di mana ia turut mengapresiasi program beasiswa yang telah diberikan oleh Baznas kepada santri di wilayahnya.

“Saya secara pribadi sangat berterima kasih atas bantuan beasiswa Baznas yang telah membantu para santri di Pasuruan dan Probolinggo untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi,” ungkap Dini. 

Sebagai seorang legislator yang peduli terhadap pendidikan, Dini menilai bahwa banyak ponpes kecil yang masih membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sama kepada santri-santrinya dalam mengakses pendidikan tinggi.

Selain itu, Dini juga menyinggung mengenai penghapusan program beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan yang berdampak pada akses pendidikan para santri.

Oleh karena itu, Dini meminta agar Baznas dapat memperbesar kuota beasiswa pendidikan, terutama bagi santri-santri di pondok pesantren terpencil.

“Dengan adanya penghapusan program beasiswa LPDP, kami memohon agar Baznas dapat meningkatkan kuota beasiswa pendidikan guna mendukung para santri di pondok pesantren,” pintanya. 

Permintaan tersebut sejalan dengan program prioritas Baznas yang berfokus pada pemberian beasiswa pendidikan kepada masyarakat kurang mampu.

Dini berharap adanya peningkatan alokasi beasiswa dari Baznas dapat membantu lebih banyak santri dalam mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik di masa depan. 

Dalam konteks ini, Dini mengajukan usulan yang konkret dan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan pendidikan di Indonesia.

Diketahui, pada 2024 lalu Baznas mengeluarkan beasiswa pendidikan bagi 17.414 jiwa, jumlah itu tersebar di beberapa penerima seperti santri, mahasiswa luar negeri hingga riset.(*)

Share This Article