MALANG, IDEA JATIM – Setelah hampir tiga tahun absen bermain di kandang sendiri, Arema FC akhirnya akan kembali merumput di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Laga kontra Persik Kediri pada Minggu, 11 Mei 2025, akan menjadi momen penting bagi tim Singo Edan sekaligus menandai kembalinya pertandingan resmi di stadion yang sebelumnya vakum sejak tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Kepastian penggunaan Stadion Kanjuruhan diperoleh usai Arema FC menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Malang pada Sabtu (3/5/2025).
Di laman OngisNade.co.id, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menghidupkan kembali atmosfer kandang Arema di stadion bersejarah tersebut.
“Kesepakatan ini bukan hanya soal lokasi pertandingan, tapi juga simbol kebangkitan dan pemulihan semangat Arema serta suporternya,” ujarnya.
Sebagai bentuk uji coba, Arema FC juga akan menggelar laga amal melawan Kepanjen All Star pada 8 Mei 2025. Pertandingan ini juga menjadi simulasi pengamanan sebelum laga resmi melawan Persik.
“Ini momentum penting bagi Arema untuk kembali menyapa Aremania secara langsung di Kanjuruhan. Semua pihak bekerja keras agar momen ini berjalan lancar,” tandas Yusrinal.
Sementara itu, untuk memastikan pertandingan berjalan aman dan kondusif, Polres Malang bersama berbagai pihak menggelar rapat koordinasi lintas sektoral dalam pengamanan laga perdana di kandang Arema itu.
Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo, PS menegaskan bahwa pola pengamanan akan dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi.
“Laga ini bukan sekadar pertandingan, tapi momentum besar bagi publik Malang dan Arema FC. Kami siapkan skema pengamanan dengan pendekatan humanis dan proporsional,” kata AKBP Danang, Selasa (6/5/2025).
Lebih dari 2.000 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, dan unsur lainnya akan dikerahkan.
Ring 1 di dalam stadion akan dikendalikan oleh panitia pelaksana dan steward Arema FC, sedangkan ring 2 hingga 4 menjadi tanggung jawab aparat keamanan.
Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menambahkan bahwa pengendalian akses dan jumlah penonton menjadi prioritas.
Panpel hanya menyediakan 10.000 tiket yang dijual secara online melalui aplikasi Arema Utas, khusus untuk member terverifikasi yang wajib menunjukkan e-tiket dan KTP. (*)