SUARAJATIMPOST.COM—Kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions Eropa (UEFA Champions League/UCL) 2024/2025 yang mulanya jadi sebuah perayaan justru berakhir menjadi tragedi.
Pemerintah setempat melaporkan perayaan itu merenggut dua nyawa, ratusan orang luka-luka, dan ratusan orang lainnya dilaporkan ditangkap polisi.
Final UCL digelar di Allianz Arena, Jerman, pada Ahad (1/6/2025) dini hari: mempertemukan PSG vs Inter Milan. Ini adalah final pertama dengan format baru UCL yang mempertemukan 36 klub di dataran Eropa.
Dalam Final UCL tersebut, PSG di bawah asuhan Luis Enrique menang mudah atas Inter Milan dengan skor telak 5–0. Ini adalah trofi perdana PSG sebagai juara UCL.
Dengan demikian, PSG menjadi tim ke-24 yang pernah merebut juara UCL. Sementara Inter Milan gagal memboyong trofi UCL untuk keempat kalinya.
Kemenangan itu disambut meriah oleh para pendukung PSG di Kota Paris, Prancis. Namun, perayaan tersebut menjadi tragedi, sekaligus menambah rentetan tragedi terkait sepak bola di dunia.
Melansir Reuters pada Ahad (1/6/2025), Kementerian Dalam Negeri Prancis melaporkan bahwa lebih dari 500 orang ditangkap oleh polisi selama perayaan final Liga Champions di Prancis.
Bahkan, dua orang dilaporkan tewas dan sebanyak 192 orang terluka. Perayaan liar meletus di seluruh Ibu Kota Prancis dan sekitarnya pada Sabtu malam setelah PSG mengalahkan Inter Milan.
Bentrokan dengan polisi pun tak terelakkan kendati mengancam merusak pesta tersebut. Insiden itu berujung pada penangkapan 559 orang oleh polisi setempat.
Di Champs Elysees, halte bus dihancurkan dan proyektil dilemparkan ke polisi anti huru-hara, yang menembakkan gas air mata dan meriam air untuk memukul mundur kerumunan.
Di sisi lain, Pemerintah Prancis melaporkan bahwa lebih dari 200 kendaraan terbakar. Bahkan sekitar 22 anggota pasukan keamanan dan tujuh petugas pemadam kebakaran terluka. (**)
Sumber: Investor.id