BONDOWOSO, IDEA JATIM – Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kabupaten Bondowoso, Muhammad Irsan Marwanda Bachtiar menilai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat, tidak pernah memberikan perhatian kepada cabang olahraga (cabor) basket.
Hal itu dilontarkan usai munculnya video unggahan Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid yang menerima dan memberangkatkan atlet cabor taekwondo di Peringgitan Pendopo Raden Bagus Assra, pada Minggu (15/9/2025) kemarin.
Pemuda yang karib disapa Irsan ini mengungkap, KONI Bondowoso sedari dulu memang selalu bermasalah dengan anggaran untuk semua cabor. Namun, untuk saat ini, perhatian KONI terhadap cabor bola basket, sama sekali tidak ada.
Karena, lanjutnya, sejak awal pertandingan di babak kualifikasi pra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur tahun 2025, KONI sama sekali tidak mensupport anggaran. Bahkan, datang menonton dan memberikan dukungan saat pertandingan saja, itu tidak pernah dilakukan.
“Kami lolos seleksi dan masuk 16 besar di Porprov, dengan persiapan yang sangat terbatas, dan tidak ada support sama sekali dari KONI, kecuali transportasi. Kita pinjam mobilnya KONI. Tapi perhatian kepada atlet-atlet kita, itu sangat kurang, karena kita habis Rp17 juta swadaya untuk bisa lolos ke ajang Porprov,” ungkapnya, Senin (16/6/2025).
Tak dapat Perhatian dari KONI
Sejak pertama kali melakoni pertandingan pra Porprov IX Jatim, cabor atlet basket Bondowoso, memang tidak pernah mendapatkan perhatian dari KONI. Bahkan, setelah lolos pun, KONI masih saja enggan memberikan perhatian.
“Setelah lolos 16 besar Porprov saya langsung bersurat kepada KONI, namun, kita sampai saat ini tidak pernah dihubungi, dikumpulkan, bagaimana strategi cabor basket di Porprov, target dan mekanismenya seperti apa, sama sekali tidak ada komunikasi. Bahkan, saat kita latihan, nyambangi saja tidak pernah,” jelasnya.
Bukan hanya soal anggaran, kata pemuda yang pernah menjadi Anggota DPRD ini, tetapi bagaimna mensupport para atlet yang akan bertanding di kasta tertinggi tingkat kabupaten di Jawa Timur.
“Tidak hanya klub, sekolah, keluarga atau pribadi, tetapi mereka mewakili Kabupaten Bondowoso. Maka ini harus jadi perhatian pemerintah dan KONI,” tegasnya.
Miris! Tidak ada Kaos Kontingen
Ketua Perbasi Bondowoso mengungkap jika nasib para atlet Porprov sangat miris. Karena selain kurang perhatian dari KONI, seragam kaos kontingen dari Kabupaten Bondowoso saja, tidak disediakan.
Padahal, kaos kontingen atlet ini menunjukkan identitas sebuah kabupaten yang akan berlaga di kasta tertinggi ajang olahraga antar kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
“Kita, untuk seragam kontingen saja yang menjadi identitas Kabupaten Bondowoso, itu tidak ada. Ini mungkin jadi permasalahan semua cabor, cuma cabor lain malu untuk mengungkap ini. Kalau ini (kaos) saja tidak ada, terus kita di Porprov ini mewakili siapa?” tanya Irsan.
Untungnya, untuk Perbasi masih ada cadangan anggaran yang dipergunakan untuk membeli celana training dan jaket yang diberi tulisan Bondowoso. Sehingga, saat apel kemarin di Malang, tim basket sudah membawa identitas kontingen dari Bondowoso.
“Kami kasihan kalau ada cabor yang belum sempat membuat seragam dan belum dapat dari Pemkab, sehingga memakai seragam kontingen ala kadarnya untuk menunjukkan identitas Kabupaten Bondowoso,” paparnya.
Padahal, kata Irsan, jumlah atlet yang bertanding di Porprov IX Jatim tidak banyak, sehingga sangat mampu bagi KONI untuk memberikan kaos dan seragam kontingen.
“Selain tidak disupport anggaran, KONI terkesan acuh tak acuh kepada kami,” tandasnya.
Cabor Basket Satu-satunya yang Lolos Proprov IX Jatim
Meskipun minim perhatian dan support anggaran dari KONI, para atlet bola basket Kabupaten Bondowoso, tak patah semangat, hingga bisa melalui babak kualifikasi di pra Porprov dan berhasil lolos untuk bertanding di 16 besar Porprov Malang.
Ketua Perbasi Bondowoso, yang akrab disapa Irsan mengungkap jika hal ini adalah prestasi yang membanggakan sejak 10 tahun terakhir. Di mana tim bola basket Bondowoso baru pertama kali bertanding di kancah Porprov.
“Target kami tidak muluk, meskipun semangat kami membawa pulang medali, tetapi lolos dan bertanding di Porprov saja, itu sudah pencapaian yang luar biasa bagi cabor basket Bondowoso,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pemkab Bondowoso memberikan hibah sebesar Rp900 juta kepada KONI yang bersumber dari APBD tahun 2025.
Sementara itu, Sekretaris KONI Kabupaten Bondowoso, Santijo, saat dihubungi melalui sambungan telepon dan WhatApps, tidak merespon. Sampai berita ini ditayangkan, KONI Bondowoso masih belum memberikan keterangan. (*)
Editor : Rizqi Ardian