Sabtu, 6 Desember, 2025
Beranda blog

YSK Jadikan Kebangkitan PERSMA 1960

0



Sebagai Lokomotif Pengembangan Multi-Olahraga Sulut yang Mandiri

IDEA JATIM, MANADO — Euforia kebangkitan PERSMA 1960 mencapai puncaknya di Lapangan KONI Sario pada Rabu (12/11) dengan sorakan ribuan massa. Ternyata sorakan tersebut menandai pembuka jalan (lokomotif) bagi reformasi olahraga Sulawesi Utara yang lebih luas.

Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK), yang kini dihormati sebagai “Bapak Olahraga Sulut”, menggunakan momentum launching klub legendaris ini untuk menyampaikan visi besarnya : membangun ekosistem olahraga yang profesional, mandiri, dan berkelanjutan di seluruh cabang olahraga.

Tidam hanya itu, YSK juga Komitmen Bebas APBD sebagai model untuk seluruh Cabor. Gebrakkan kebijakan utama YSK adalah pemisahan total pendanaan klub dari APBD.

Ini bukan hanya berlaku untuk PERSMA 1960, melainkan menjadi model percontohan yang diharapkan diterapkan pada Cabor lain di masa depan.

“Kita tegaskan, PERSMA harus dikelola secara profesional dan tidak boleh bergantung pada APBD. Ini adalah komitmen kita bersama agar klub ini dapat bersaing secara sehat dan berkelanjutan di kancah nasional,” tegas YSK.

Dengan skema pendanaan swasta dan sponsor, YSK secara strategis menghilangkan ketergantungan olahraga daerah pada dana publik, membebaskan anggaran untuk fokus pada pembinaan dasar dan fasilitas yang merata.

Bahkan di meja makan visi pengembangan Olahraga lain juga diperkuat dalam suasana santai, namun sarat makna saat YSK menjamu seluruh pengurus baru PERSMA 1960.

Dikesempatan itu pemain PERSMA All Star dan tim Persija Glory dalam jamuan makan malam di Rumah Dinas Gubernur. Dalam pidato informalnya, Gubernur YSK menekankan bahwa keberhasilan PERSMA 1960 bangkit dan dikelola secara profesional harus menginspirasi Cabor lain.

“Keberhasilan kita menghidupkan ‘Badai Biru’ adalah bukti bahwa dengan manajemen profesional dan dukungan swasta, kita bisa berprestasi. Semangat yang sama harus kita terapkan di Cabor lain, entah itu bulutangkis, renang, atau atletik. Ini bukan hanya tentang sepak bola, tetapi tentang kebangkitan olahraga Sulut secara keseluruhan,” pesan YSK.

Jamuan ini menjadi momen simbolis di mana YSK memberikan restu dan dukungan penuh, sekaligus menantang pengurus baru PERSMA 1960 untuk menjadi pionir yang membuka pintu bagi era emas cabang olahraga lain di Sulawesi Utara.

Disisi lain pembangunan Legacy Infrastruktur Gubernur YSK menunjukkan keseriusan visi ini dengan menjanjikan revitalisasi infrastruktur, seperti pembenahan Stadion Klabat, yang merupakan markas bersejarah PERSMA.

Perbaikan ini diyakini akan menjadi trigger untuk perbaikan fasilitas olahraga lainnya, sehingga dapat mendukung pengembangan Cabor-Cabor unggulan Sulut.

Dengan dukungan YSK, yang kini memposisikan PERSMA 1960 sebagai ‘Lokomotif’ bagi kebangkitan olahraga regional, target menembus Liga 1 dalam tiga tahun dipandang sebagai ambisi yang realistis, sekaligus janji bahwa semangat kemandirian dan profesionalisme akan menyebar ke seluruh arena olahraga di Bumi Nyiur Melambai. (*)